Thursday, 13 December 2018

Kesenian Tradisional Jawa Timur Lengkap Dengan Penjelasannya


Kesenian Tradisional Jawa Timur Lengkap Dengan Penjelasannya - Jawa Timur memiliki macam macam kesenian khas yang berkembang pada masyarakatnya sampai saat ini. Beberapa kesenian tradisional Jawa Timur yang masih dapat dijumpai dalam kehidupan masyarakat Jawa Timur diantaranya adalah sebagai berikut.
1.   Tarian Tradisional Jawa Timur



Seni tari tradisional Daerah jawa Timur yang dikenal masyarakatnya sangatlah beragam. Seni tari tradisional di Wilayah Jawa Timur secara umum dikelompokkan ke dalam gaya Jawa Tengahan, gaya Jawa Timuran, tarian Jawa gaya Osing, dan trian gaya Madura. Beberapa seni tari tradisional khas Jawa Timur Diantaranya Yaitu Tari Remo, Tari Seblang, Tari Barongan, Tari Gandrung Banyuwangi, Tari Jaran Kepang, Tari Kalipang, Tari Jejer, Tari Pecut, dan lain sebagainya.

2.   Seni Drama Tradisional Jawa Timur


Kesenian drama tradisional adalah seni pertunjukan dengan suatu cerita yang disertai gerak-gerik dan dialog (percakapan) dari para pemainnya. Seni drama tradisional yang diperagakan manusia disebut teater tradisional, sedangkan seni drama tradisional yang diperankan dengan menggunakan bantuan alat peraga disebut teater boneka. Berbagai jenis seni drama tradisional yang terdapat di Provinsi Jawa Timur sebagai diantaranya sebagai berikut :
  • Ludruk adalah teater tradisional yang sangat merakyat di Provinsi Jawa Timur. Kesenian ludruk memiliki beberapa ciri khas, antara lain selalu menghadirkan tandhak, yaitu pemain pria yang memainkan peran sebagai wanita, diawali dengan tari Remo (Ngremo) sebagai tarian pembuka, serta ada nyanyian-nyanyian sindiran yang kemudian di gunakan untuk membuka cerita. Dialognya menggunakan bahasa Jawa Timuran yang dalam pertunjukannya selalu dibumbui dengan pantun-pantun (parikan) yang Lucu.
  • Reog Ponorogo Merupakan sebuah sendratari tradisional yang berasal dari Kota Ponorogo. Pertunjukan ini didukung oleh kekuatan mistik sehingga dapat menimbulkan kesan menyeramkan. Sebuah grup reog dipimpin oleh seorang warok (Pasukan yang Sakti).
  • Kethoprak  adalah Kesenian teater tradisional yang terkenal di Wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada awalnya kethoprak merupakan permainan masyarakat desa yang sedang menghibur diri dengan menabuh lesung secara berirama pada saat bulan purnama. Kethoprak ini biasa dikenal dengan sebutan gejog.
  • Wayang wong atau wayang orang merupakan bentuk pewayangan panggung dengan pemainnya terdiri atas orang-orang yang berperan sebagai tokoh-tokoh wayang dengan mempergunakan perangkat atau pakaian yang dibuat seperti dengan pakaian yang ada pada wayang kulit.
  • Topeng dalang termasuk jenis Kesenian teater tradisional dengan pemain terdiri dari pengrawit (penabuh gamelan), dalang, dan penari. Cerita yang pentaskan dalam kesenian topeng dalang biasanya cerita Ramayana dan Mahabarata.
  • Jemblung adalah teater tradisional yang berkembang di Desa Bandar dan Lirboyo, Kediri. Unsur-unsur yang terdapat pada kesenian jemblung yaitu meliputi dalang, panjak, musik pengiring, dan pesinden. Alat Gamelan sebagai pengiringnya terdiri atas kendang, kethuk, kenong, penerus (titil), terbang, dan jidor. Tembang yang dinyanyikan oleh pesinden berupa syair atau puisi, yang biasanya ditekankan pada shalawatan. Ceritanya berisi tentang adaptasi (penyesuaian) dari cerita Arab atau Persia.
  • Janger Banyuwangen adalah perpaduan antara kesenian drama Andhe-Andhe Lumut dengan tari Arja dari Pulau Bali. Kesenian ini biasa disebut Dhamarulan atau Jinggoan dengan menampilkan cerita rakyat Banyuwangi, yaitu DhamarwuIan-Minak Jingga.
  • Wayang merupakan bentuk kesenian teater tradisional yang menggunakan boneka wayang sebagai peraganya. Sarana lain yang digunakan adalah kelir (layar), pelepah pisang, blencong sebagai sarana pencahayaan, kotak sebagai alat untuk menyimpan boneka wayang, dan cempala sebagai alat untuk memukul kotak. Jenis - jenis wayang yang terdapat di Jawa Timur, antara lain yaitu wayang timplong di Kabupaten Nganjuk, wayang brayut di Kediri, Trenggalek, dan Tulungagung, wayang suluh di Bojonegoro, wayang krucil di Blitar, Tulungagung, dan Trenggalek, wayang beber di Pacitan, serta wayang purwo dapat dijumpai dihampir seluruh wilayah Jawa Timur.
  • Karapan sapi adalah kesenian khas masyarakat Madura yang biasa dilaksanakan setelah panen padi dengan mengadakan lomba balapan sapi, yang disebut dengan karabe sape. Kesenian ini berawal dan alasan untuk menambah semangat petani dalam menggarap sawah. Akan tetapi, lama kelamaan masyarakat menjadi gemar melakukan adu balap sapi ini. Kemudian karapan sapi ini berkembang menjadi sebuah kesenian atau hiburan bagi masyarakat Madura. Kesenian ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa bahagia masyarakat setelah melakukan kerja berat di lahan pertanian mereka.

Alat Musik Tradisional Jawa Timur


Alat musik tradisional daerah Jawa Timur pada umumnya sama saja dengan alat-alat musik tradisional/ daerah yang terdapat di Provinsi Jawa Tengah, yaitu gamelan. Ada berbagai macam Jenis alat musik lain juga terdapat di Provinsi Jawa Timur. Alat musik ini digunakan untuk mengiringi berbagai jenis acara pertunjukan/kesenian. Berikut beberapa macam jenis musik beserta alat musik yang digunakan untuk mengiringi. Berikut Beberapa seni musik tradisional di Wilayah Provinsi Jawa Timur :
  • Gamelan adalah jenis musik tradisional Jawa yang terdiri atas beberapa instrumen (alat) musik, seperti bonang, saron, kendang, gong, gambang, gender, demung, ketuk, dan rebab. Seperangkat alat musik gamelan yang terdiri atas gamelan laras slendro dan laras pelog disebut gamelan sepangkon. 
  • Pengiring Reog adalah jenis musik yang digunakan untuk mengiringi kesenian Reog Ponorogo yang terdiri atas terompet, gong, dan kendang.
  • Patrol adalah jenis musik yang peralatannya menggunakan kentongan dari pohon bambu atau kayu yang dibunyikan dengan irama yang teratur sehingga menghasilkan suara yang enak didengar. Pada awalnya alat musik kentongan biasa digunakan untuk kegiatan ronda malam (siskamling), kemudian berkembang menjadi musik yang dimainkan pada malam hari di bulan Ramadan untuk membangunkan orang sahur.
  • Gedokan merupakan jenis musik tradisional dari daerah Kabupaten Banyuwangi yang dipentaskan pada acara orang punya hajatan. Alat musiknya terdiri dari lumpang (lesung), alu (antan), dan dua potong besi.
  • Bordah adalah jenis musik tradisional dari daerah Kabupaten Banyuwangi yang bernafaskan Agama Islam. Alat musiknya terdiri atas terbangan atau rebana dalam berbagai macam ukuran. Rebana tersebut dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu kasidahan atau Sholawatan.
  • Terbang adalah jenis musik tradisional dari daerah Kabupaten Banyuwangi yang bernafaskan Islam. Alat musiknya terdiri dari rebana yang di jadikan sebagai alat musik pokok yang dilengkapi dengan kendang, ketuk, jidor (bedhug) dengan tiga macam ukuran, gong, dan organ.
  • Angklung adalah musik tradisional dari daerah Kabupaten Banyuwangi yang dimainkan oleh 12-14 orang dengan peralatan angklung, kendang, saron, dan gong. Jenis musik-musik angklung ada empat macam, yaitu angklung caruk, angklung tetak, angklung paglak, dan angklung blambangan.
Lagu Daerah Jawa Timur
Istilah lagu daerah biasa disebut sebagai lagu rakyat. Lagu-lagu derah Jawa Timur antara lain, Kerraban Sape, Bapak Tane (Pajjer Laggu), Lir-Saailir, Dulkanaa’ Dulkannong, Gai’ Bintang, Bing Ana’, Grimis-Grimis, Jembatan Merah, Surabaya Oh Surabaya, dan Rek Ayo Rek. Selain lagu daerah, ada beberapa suku bangsa di Provinsi Jawa Timur juga mengenal tembang yang terdiri atas:
  • Tembang Gedhe (Sekar Ageng), seperti Kusumastuti, Pamularsih, Maduretna, Lebdajiwa, Kusumawicitra, Sudiradraka, Basanta, Mangga Iagita, Sikarini, Nagabanda, Banjarsari, Tepikawuri, Bremarakrasa, Kuswarini, Sarapada, Tebukasol, Madayanti, Sudirawicitra, Meraknguwun, dan Candrakusurna.
  • Tembang Tengahan (Sekar Tengahan), seperti Balabak, Wirangrong, Jurudemung, Dudukwuluh, Pangajabsih, Lontang, Palugon, Pranasrnara, Rangsang Tuban, Sardhula Kawekas, Kenya Kedhiri, Sari Mulat, dan Rarabentrok.
  • Tembang Macapat (Sekar Macapat) seperti Maskumambang, Pocung, Gambuh, MijiI Kinanthi, Megatruh, Asmaradana, Durma, Pangkur, Sinom, dan Dhandhanggula.

Puisi-puisi lisan yang berbentuk tembang juga dikenal oleh suku Madura, dimana dalam perkembangannya banyak dipengaruhi oleh sastra Jawa. Pengaruh sastra Jawa dapat diperhatikan pada puisi-puisi (lisan) dalam bentuk tembang seperti Artate, Salanget (Kenanthe), Pocong, Mejil, Maskumambang, Durrna, Kasmaran, Senom, dan Pangkor.

Suku Osing di Kabupaten Banyuwangi juga mengenali tembang, misalnya Seblang Lukinta, Sekar Jenar, Liliro Kantun, Liliro Gile, Cengkir Gading, Dlimoan, Kembang Pepe, Embat-Embat, Condro Dewi, Opak Apem, Punjari, Layar Kumendung, Krimping Sawi, Celeng Mogok, dan Ratu Sabrang. Tembang-tembang ini biasa dinyanyikan oleh penari Gandrung atau Seblang pada saat pagelaran.

Seni Kerajinan Rakyat Jawa Timur

Bentuk hasil budaya masyarakat Provinsi Jawa Timur yang lainnya yaitu seni kerajinan. Penyebarannya meliputi seluruh wilayah Jawa Timur dengan ciri khas daerah masing-masing. Hasil seni kerajinan rakyat daerah Jawa Timur antara lain yaitu hiasan-hiasan bambu, barang-barang dari kuningan, tenun, ukiran, gerabah, batu onyx, dan batik. Pusat hasil kerajinan masyarakat Jawa Timur antara lain di berbagai daerah berikut ini.
  1. Bambu = Lamongan, Magetan, Banyuwangi, Tuban, Ponorogo, Pacitan, Mojokerto, Bawean, Jember, Lumajang, Ngawi, Kediri, Blitar, dan Probolinggo.
  2. Kayu = Surabaya, Blitar, Sumenep, Malang, Banyuwangi, Tuban, Ponorogo, Madiun, Bojonegoro, Ngawi, Magetan, Sampang, Pamekasan, Kediri, Lamongan, Bondowoso, Probolinggo, Pasuruan, dan Trenggalek.
  3. Anyaman tikar = Lamongan, Bawean, Ngawi, Madiun, Jember, Pamekasan, dan Sumenep.
  4. Batuan akik (onyx) = Tulungagung, Malang, Nganjuk, Trenggalek, dan Bojonegoro.
  5. Tenun = Lamongan, Sidoarjo, Kediri, Pasuruan, Gresik, Tuban, Probolinggo, dan Mojokerto.
  6. Batik = Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Bangkalan, Sumenep, Sampang, Pamekasan (batik madura), Mojokerto, Gresik, Ngawi, Lumajang, dan Tuban (batik gedrog).
  7. Kulit = Magetan, Ponorogo, Surabaya, Sidoarjo, Tulungagung, Blitar, dan Jombang.
  8. Tembaga = Situbondo, Bondowoso, Pasuruan, Mojokerto, Jombang, Tulungagung, Magetan, Surabaya, dan Probolinggo.
  9. Gamelan = Magetan.

Demikian Artikel tentang "Kesenian Tradisional di Provinsi Jawa Timur Lengkap Penjelasannya" yang dapat kami tulis untuk Anda. Terima Kasih Telah Mengunjung Website “Kesenianku” Semoga Dapat Menambah Wawasan Anda Dalam Kesenian-Kesenian Di Indonesia.


0 comments:

Post a Comment